Inilah Bahaya Duduk Di
Atas Kubur..ya Allah,
kalau Tahu Memang Tak
Lah..
Infoyunik.com
Kubur menjadi tempat tinggal terakhir bagi
manusia yang meninggal dunia. Di sana, jenazah akan memasuki fasa alam barzah
dan menunggu hari kiamat tiba. Tidak ada yang tahu, bagaimana keadaan mayat
saat berada di sana.Semuanya menjadi rahsia Allah.
Pada waktu tertentu, biasanya keluarga akan
mengunjungi kubur untuk menziarahi ahli keluarga yang telah meninggal dunia.
Hal ini dilakukan untuk mendoakan atau sekadar membersihkan kawasan kubur saja.
Namun dalam pelaksanaan aktiviti itu manusia sering kali melakukan hal yang
salah atau dilarang.
Salah satunya adalah menduduki atau melangkahi kuburan
yang bukan milik keluarganya. Ternyata hal ini sangat dilarang oleh Rasulullah.
Larangan duduk di atas kubur karena seperti itu
termasuk menghinakan kubur.
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ
فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ
عَلَى قَبْرٍ
“Seandainya seseorang duduk di atas bara api
sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan
duduk di atas kubur.” (H.R Muslim, no. 1612). Hadits ini menunjukkan bahwa
duduk di atas kubur termasuk dosa besar karena ancaman yang keras seperti ini.
Makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami
kematian. Tidak perlukan waktu lama, jasad tanpa nyawa ini harus dimakamkan di
tempat terakhir mereka di kubur. Tidak ada lagi teman di sana. Sahabat sejati
pergi, bahkan keluarga pun tidak mahu menemani. Bila waktu telah memanggil,
maka teman sejati hanya tinggal amal.
Berdasarkan pendapat majoriti Ulama, gambaran
syurga dan neraka itu terjadi di barzakh, dan itu merupakan dalil penetapan
adanya siksa kubur. Bagi mereka yang beriman dan bertakwa selama hidup, maka
akan merasakan nikmat kubur. Namun jika sebaliknya yang dilakukan, maka mereka
merasakan kubur seperti di neraka.
Beruntung jika yang dirasakan oleh mayat ini
adalah nikmat kubur. Namun begitu siksanya bagi mereka yang mendapatkan azab.
Mereka merasakannya siang dalam malam. Seperti yang dijelaskan Allah dalam
Alquran. Bagaimana laknatullah, Firaun disiksa oleh Allah pagi dan petang.
“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu
daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.
Kepada mereka ditunjukkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya
kiamat, (dikatakan kepada malaikat), ‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam
azab yang sangat keras.’” (QS. Al-Mu’min [40]: 45-46).
Hal inilah yang mungkin juga dialami oleh saudara
kita sesama muslim yang telah meninggal. Lalu kita dengan mudahnya ketika
datang ke kubur mendudukinya atau bahkan melangkahinya. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya:
“Janganlah kalian duduk di atas kubur dan jangan
solat menghadap kepadanya,” (Diriwayatkan Muslim).
Rasulullah juga bersabda, “Seandainya salah
seorang dari kalian duduk di atas bara api kemudian bara api tersebut membakar
pakaiannya dan mengenai kulitnya, itu lebih baik baginya daripada duduk di atas
kuburan,” (Diriwayatkan Muslim).
Berdasarkan hadist di atas, majoriti ulama
menyatakan bahawa hukum duduk di atas kuburan adalah makruh. Tindakan ini
dianggap sebagai sikap tidak hormat kepada si mayat. Sementara itu Imam Abu
Zakariya Muhyiddin Yahya Ibnu Syaraf Al-Nawawi menegaskan bahawa tidak hanya
duduk diatas kubur muslim yang dihukumkan makruh begitu juga memijaknya kecuali
kerana adanya keperluan yang mendesak (hajat).
Misalnya kerana tidak boleh sampai pada kubur
yang dituju semasa melaksanakan ziarah kubur kecuali dengan melalui dan memijak
kubur lain, maka hukumnya adalah boleh (tidak makruh) demikian juga duduk
diatas kubur yang dianggap mayat yang ada didalam kuburan tersebut telah hancur
dan tidak tersisa lagi, maka hukum duduk diatas kuburan yang semacam itu adalah
boleh (tidak makruh).
Imam Nawawi juga menyatakan bahwa bermalam
dikubur adalah makruh kerana hal itu (bermalam dikuburan) dapat menyebabkan
kekacauan. Imam Syihabuddin Ahmad Ibnu Ahmad Ibnu Salamah Al-Qulyubi juga
menambahkan bahawa hukum buang air besar dan buang air kecil diatas kuburan
orang muslim adalah haram.
Saudara seiman, kita tidak pernah tahu apa yang
sedang terjadi didalam kubur si mayat yang kita duduki atau pijak itu. Kita
hanya tahu, bahawa kubur ini seperti rumah, menjadi tempat tinggal jenazah yang
sudah wafat.
Wallahua’lam
No comments:
Post a Comment